February 20, 2009

ARDATH

"Aku Rela Diperkosa Asal Tidak Hamil", kurang lebih seperti itu kalau pengertian dalam ejaan "gojek kere".

Dalam bukunya yang berjudul "Kiai Bejo, Kiai Untung, Kiai Hoki", Emha mencoba memaparkan tentang proses demokrasi yang terjadi di Indonesia. Dijelaskan bahwa penyebutan masyarakat diganti dengan kata "janda". Kenapa janda? apabila masyarakat adalah seorang istri, tentu pemimpin adalah suaminya.

5 tahun sekali masyarakat diperkosa dengan sebutan pesta demokrasi. Kenapa diperkosa? selain keanekaragaman suku dan budaya, manusia Indonesia memiliki keanekaragaman cara dalam mempromosikan diri dengan tujuan sama yaitu memiliki "badge" sebagai "wakil rakyat".

Apakah mungkin seorang pemimpin membungkukkan badan di hadapan seorang pemulung? seharusnya mungkin, pemulung memiliki hak contreng yang saat ini masih juga diperdebatkan keabsahannya dalam memilih pemimpinnya. Trus kenapa terdapat tulisan "pemulung dilarang masuk?" Sisi negative dari sikap pemulung inilah yang memunculkan ide tulisan tersebut, sehingga timbul wacana bahwa setiap pemulung adalah pencuri. Sebagai konstituen seharusnya kita bisa juga menorehkan sedikit tulisan didepan meja kerja para wakil rakyat, begini bunyinya "pencuri ulung dilarang masuk".

Entah pemimpin muda atau tua, kita sudah memiliki penerus bangsa dengan pendidikan yang bisa dibilang cukup tinggi. Bagaimana memilih pemimpin seharusnya seperti orang jawa bilang "memiliki bobot, bebet dan bibit yang baik". Kontinyuitas penjualan diri calon pemimpin yang tidak sedikit memakan biaya, saya harap tidak sekedar perang foto dan nama dengan slogan-slogannya.

Beban masyarakat sudah terlalu banyak, jadi apapun yang ditawarkan dalam proses sosialisasi hendaknya para calon pemimpin lapang dada, karena masyarakat memang kelaparan dan mau kenyang juga. Seandainya beban tersebut seperti kelebihan bebannya pada listrik yang akhirnya menimbulkan konsleting karena tidak sanggup menahan beban, bisa jadi akan lahir banyak "manusia konslet" yang memiliki ingatan pendek sehingga setiap saat harus diingatkan dengan perkenalan yang baru pula. Berulang dan terus terulang.

No comments:

Post a Comment